Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah swt,.
1. Manusia diciptakan Allah swt dengan tanggung jawab yang luas yang perlu dilaksanakan, kerana ia akan disoalkan tentang amanah yang diberikan kepadanya di hari akhirat nanti. Allah swt, mencipta manusia dengan tujuan tertentu yaitu untuk dikembalikan semula kepadaNya, dan mereka dipertanggung jawabkan atas setiap usaha dan amal yang berkaitan dengan perintah keagamaan semasa ia hidup di dunia. Mereka akan diadil dan diberi pembalasan di hari pembalasan sama ada ditempatkan di Syurga tau neraka.
2. Sabda Nabi saw, dari Ibnu Umar ra katanya, " Saya mendengar rasulullah saw bersabda", maksudnya:
"Semua orang dari engaku sekalian itu adalah pengembala, dan dipertanggung jawabkan terhadap apa yang digembalainya. Seorang pemimpin adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaanya;
Seorang lelaki adalah pengembala dalam keluarganya dan akan ditanya tentang pengembalaannya;
Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya dan akan ditanya tentang pengembalaannya;
Seorang khadam juga pengembala dalam harta tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaanya.
Maka semua orang dari kamu sekalian adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya."
- ( Muttafaq 'alaih)
Tanggung jawab manusia terhadap allah swt adalah seperti berikut;
1. Mengabdikan diri kepada Allah swt dengan beriman dan melakukan amal soleh mengikut syariat yang ditetapakan oleh agama melalui RasulNya.
2. Melaksanakan amanah Allah swt memelihara dan mengawal agama Allah serta ajaran Allah swt seperti FirmanNya; Surah Al Ahzab; 72 (ms. 427).
"Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggung jawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serata gunung-gunung (untuk memikul) maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat meyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya) dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan."
- (Surah Al Ahzab: 72)
3. Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, iaitu sebagai khalifah Allah swt bertanggung jawab menyebarkan Islam, meninggikan kalimah Allah swt dan supaya manusia menjadi orang Islam.
Firman Allah swt,: " Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyeru berbuat kebaik, serta melarang dari kemungkaran (buruk dan keji ). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya."
- ( Surah Ali imran: 104)
4. Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan berdakwah dan melaksanakan syariat Islam yang telah ditetapkan agama.
5. Bertanggung jawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga dari azab neraka .
SUMBER : http://raudhatussunnah.blogspot.com/2011/03/tanggung-jawab-manusia-sebagai-hamba.html
ANALISA :
sesungguhnya tanggung jawab kita sebagai manusia di bumi ini adalah berat, kadang kita memudahkan segala tentang kehidupan manusiawi kita karena efek yang ditimbulkan tidak sangat berasa. misal kita melakukan dosa yang sangat kecil yaitu berbohong. mungkin emang tidak kerasa saat ini tetapi diakhirat nanti kita akan merasakan bahwa sangsi akan dosa tersebut amat menyiksa kita.
jalani segela perintah allah karena allah telah memberikan tanggung jawab kepada kita sebagai pemimpin di dalam bumi dan allah pun memberi tanggung jawab kepada kita untuk mengurus bumi serta isinya dengan kesempurnaanNYA maka jagalah!
tanggung jawab terhadap semua tingkah dan perbuatan yang telah kita untuk melakukan segala kewajiban kita sebagai hamba allah dan menjauhi segala larangan allah.
Selasa, 26 Juni 2012
FOBIA / PHOBIA
PENGERTIAN
Fobia adalah rasa ketakutan yang
berlebihan pada sesuatu hal atau fenomenaa. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan
orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap
Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan
bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat
fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika
sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi
pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoa atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap
fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat
menjijikkan ataupun menakutkan.
Kata “phobia” sendiri berasal dari
istilah Yunani “phobos” yang berarti lari (fight), takut dan panik
(panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman
Hippocrates. Phobia adalah ketakutan yang luar biasa dan tanpa alasan terhadap sebuah
obyek atau situasi yang tidak masuk akal. Pengidap phobia merasa tidak nyaman
dan menghindari objek yang ditakutinya. Terkadang juga bisa menghambat
aktivitasnya
JENIS JENIS FOBIA
Beberapa istilah sehubungan dengan fobia :
§
afrophobia — ketakutan akan orang Afrika atau
budaya Afrika.
§
agoraphobia - takut pada lapangan
§
antlophobia — takut akan banjir.
§
bibliophobia - takut pada buku
§
caucasophobia — ketakutan akan orang dari ras kaukasus.
§
cenophobia — takut akan ruangan yang kosong.
§
claustrophobia - takut akan naik lift.
§
dendrophobia - takut pada pohon
§
ecclesiophobia - takut pada gereja
§
felinophobia - takut akan kucing
§
genuphobia - takut akan lutut
§
hydrophobia — ketakutan akan air.
§
hyperphobia - takut akan ketinggian
§
iatrophobia - takut akan dokter
§
japanophobia - ketakutan akan orang jepang
§
lygopobia - ketakutan akan kegelapan
§
necrophobia - takut akan kematian
§
panophobia - takut akan segalanya
§
photophobia — ketakutan akan cahaya.
§
ranidaphobia - takut pada katak
§
schlionophobia - takut pada sekolah
§
uranophobia - ketakutan akan surga
§
xanthophobia - ketakutan pada warna kuning
§
arachnophobia - ketakutan pada laba-laba
§
lachanophobia - ketakutan pada sayur-sayuran
Menurut para ahli secara
garis besar phobia dibagi menjadi 3 macam kategori:
I. Agoraphobia: Takut
akan tempat ramai
Sebenarnya nama agora diambil dari sebuah pasar dan
balai pertemuan di jaman yunani kuno. Sehingga
sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Mereka
yang menderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di
tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak
kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin
bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang
menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.
II. Social Phobia: Takut
bertemu orang
Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah
seseorang yang pemalu.
Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan
orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan
menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik
di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.
III. Spesific phobia: ketakutan
terhadap beberapa hal yang spesifik
1. Claustrophobia: takut
berada di ruang yang sempit
Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat,
kehabisan nafas saat berada di ruang yang sempit. Ketakutan yang dialami
biasanya cukup parah dan membutuhkan perhatian yang khusus. Mereka tak bisa
berada di ruang sempit seperti lift, toilet di pesawat atau kereta api, dan
tempat sempit lain. Sebaiknya jika ada orang terdekat Anda yang mengalami hal
ini, berikan mereka tempat duduk di dekat jendela saat berada di transportasi
publik, ajak dia naik eskalator atau tangga.
2. Zoophobia: takut
akan hewan tertentu
Zoophobia adalah rasa takut akan hewan tertentu, pada
umumnya ketakutan tersebut meliputi: ketakutan terhadap laba-laba yang disebut
acarhnopobhia; ketakutan terhadap ular yang disebut ophidiophobia; ketakutan
terhadap burung yang disebut ornithophobia; dan ketakutan terhadap lebah yang
disebut apiphobia.
3. Brontophobia: takut
akan halilintar/petir
Bronte dalam bahasa Yunani artinya adalah petir. Dan
mereka yang mengalami brontophobia biasanya menolak untuk pergi keluar pada
saat hujan yang disertai dengan petir. Mereka bahkan kerap bersembunyi di balik
pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal agar bisa
bersembunyi dari petir.
4. Acrophobia: takut
ketinggian
Pada umumnya mereka yang mengalami acrophobia akan
menolak untuk naik ke tempat yang tinggi. Jika memang mereka terpaksa naik ke
tempat tinggi maka biasanya mereka akan sangat tegang, mengeluarkan keringat
dingin, wajah menjadi pucat, dan bahkan yang berbahaya ia tak akan bisa
bergerak saat ia merasa ketakutan.
5. Aerophobia: takut
terbang
Seseorang yang mengalami aerophobia takut jika harus
naik pesawat terbang. Hal ini bisa dikarenakan ia pernah mengalami trauma,
entah kecelakaan ataupun turbulensi. Pada umumnya mereka akan merasa panik, dan
terbayang-bayang akan hal buruk yang terjadi.
6. Phobia rasa sakit
Phobia ini termasuk ketakutan akan darah (hemophobia)
dan takut akan jarum suntik (trypanophobia). Mungkin rasa takut akan jarum
suntik adalah wajar, namun pada penderita phobia ini kondisi mereka akan drop,
dan ada kemungkinan mereka bisa pingsan.
7. Phobia paranormal
Ada phobia yang disebut triskaidekaphobia, yaitu takut
akan semua hal yang berhubungan dengan angka 13 yang konon merupakan angka
sial. Bagi mereka yang mengalami phobia ini biasanya akan menunda perjalanan
jika diharuskan pergi pada tanggal 13. Ada pula chiroptophobia, yaitu ketakutan akan kelelawar yang berhubungan
dengan vampir. Mereka cenderung menganggap kelelawar adalah jelmaan vampir.
Sedangkan phasmophobia adalah rasa takut yang timbul akan hantu.
Dalam benaknya, mereka selalu terbayang bahwa ada hantu di sekitar mereka.
8. Emetophobia: adalah
ketakutan akan rasa mual dan muntah
Beberapa dari kita mungkin sering merasakannya, saat
melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah. Hal ini
dipengaruhi oleh pikiran, di mana saat melihat sesuatu secara visual, maka hal
tersebut dikirimkan secara cepat pada otak dan diproses. Sayangnya justru rasa
mual tersebut terbayang terlalu nyata, sehingga otak menganggapnya sebagai
perintah. Dan hasilnya, Anda akan ikut muntah.
9. Carcinophobia: takut
akan kanker
Carcinophobia atau cancerophobia adalah rasa takut
yang teramat sangat akan kanker, dan pada umumnya mereka yang mengalami phobia
ini berperilaku berlebihan terhadap rasa sakit yang dialaminya. Jika ia sedang
mengalami sakit kepala, maka ia menganggap ia mengidap tumor otak. Sedang saat
ia merasa nyeri di dada karena otot yang mungkin terlalu tegang, ia langsung
menyimpulkan bahwa itu adalah kanker payudara.
10: Neophobia: rasa
takut akan semua hal yang baru
Neophobia ini biasanya muncul saat ia mendapatkan hal
baru, misalnya tas baru, teman baru, handphone baru atau rumah baru. Dan mereka
cenderung berusaha menolak dan lebih mencintai barang lama mereka.
11. Gerontophobia: rasa
takut menjadi tua
Pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini sangat
protect terhadap kecantikan dan keindahan fisik mereka. Terlebih lagi, mereka
berusaha agar terlihat awet muda dan sangat merasa takut jika bertambah tua.
12. Phartophobia: rasa
takut buang gas di tempat umum
Mungkin phobia yang satu ini juga sering kita alami,
mengingat kita selalu menjaga agar kita tak menjadi bahan tertawaan dan
mencemari udara dengan gas alami kita.
13. Odontiatophobia: Rasa
takut saat pergi ke dokter gigi
Mereka akan mati-matian berjuang agar tak pergi ke
dokter gigi, meskipun mungkin gigi mereka sudah berlubang dan harus ditambal.
Hal ini bisa saja terjadi karena mereka pernah trauma di masa kecil, pernah
bertemu dengan dokter gigi yang lebih mirip dengan nenek sihir dan galak.
Itulah mengapa saat ini dokter gigi selalu menghiasi ruangan mereka dengan
benda-benda berupa boneka agar pasien, baik anak-anak maupun dewasa merasa
lebih nyaman.
14. Spargarophobic: takut
akan asparagus
Entah apa yang ada di dalam benak mereka, tapi memang
benar bahwa penderita spargarophobic akan lari terbirit-birit atau berteriak
histeris saat ada menu asparagus di piring mereka. Mungkin mereka menganggapnya
sebagai UFO atau sesuatu ya?
*masih banyak
lagi fobia yang tak dibahas pada blog saya ini.
CARA MENGATASI
a.
Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan
secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana
cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
b. Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
c. Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3. Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
SUMBER :
http://bchymera.blogspot.com/2010/03/fobia-dan-cara-mengatasinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://diradja.wordpress.com/2011/02/01/14-jenis-phobia-pada-manusia/
3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
b. Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
c. Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3. Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
SUMBER :
http://bchymera.blogspot.com/2010/03/fobia-dan-cara-mengatasinya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://diradja.wordpress.com/2011/02/01/14-jenis-phobia-pada-manusia/
Langganan:
Postingan (Atom)