Senin, 17 November 2014

ANALISIS E-COMMERCE: SHOPIE MARTIN

PENDAHULUAN
E-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan E-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk E-commerce ini.
Pada posting kali ini kami ingin membahas tentang salah satu jenis E-commerce yaitu Sophie Martin, dimana Sophie Martin ini adalah sebuah bentuk E-commerce yang menjual berbagai macam product fasion pria dan wanita dalam bentuk online, MLM dan juga outlet resmi Berikut ini adalah penjelasannya,

PROFIL
Sophie martin adalah perusahaan Multi Level Marketing yang didirikan oleh sepasang suami istri berkebangsaan Prancis yang datang ke Indonesia pada tahun 1997, yaito Bruno Hasson dan Sophie Martin. Sudah jelas bahwa nama Sophie Martin diambil dari nama seorang wanita berkebangsaan Prancis, yang lahir di paris tahun 1969. manyelesaikan pendidikannya di Academic Des Beaux Art Paris, kemudian memulai karirnya dengan bekerja pada ayahnya yang merupakan seorang importer tas Italia yang terkenal sejak tahun 1970-1990. karirnya Sophie berkembang dengan bergabungnya Sophie bersama Christian Dior selama dua tahun sebagai seorang desainer handbag.
Keahlian Sophie martin dalam mendesain produk fashion terutama tas dan didukung kepiawaian Bruno Hasson dalam meletakkan dasar-dasar manajemen menjadikan Sophie Martin bertumbuh pesat dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun. Saat ini, Sophie Martin sudah memiliki lebih dari 300 BC (Business Center) yang tersebar diseluruh Indonesia. Member adalah orang yang bersedia mengikatkan dirinya sebagai member Sophie Martin yang berhak membeli dan menjual/ memasarkan produk dengan mendapatkan keuntungan bonus, dan fasilitas

VISI MISI
Menjadi terkenal di seluruh Asia dan tetap menjadi leader di bidang MLM dengan membangun member yang berkelanjutan. Strategi Marketing yang dilakukan:
·         Menerbitkan katalog setiap dua bulan sekali
·         Menjual kurang lebih 150 item untuk setiap katalog menampilkan produk yang “The Best Of The Best”
·         Design yang trendi
·         Harga yang kompetitif dan terjangkau
·         Mangadakan promosi pada setiap penerbitan catalog
·         Fashion Show oleh BC setiap 6 bualan sekali
·         Acara Mall to Mall
·         Memberikan Sponsorship

PRODUK
A.    Tas
B.     Aksesoris
C.     Garment
D.    Koshize Series: untuk wanita dewasa dengan ragam pilihan.
E.     Kluge Series serangkaian produk kosmetik yang disiapkan untuk ABG atau remaja yang tersedia dalam berbagai ragam.
F.      Skin dan Personal Care Series
G.    Whitening Series: whitening cleansing milk, C face toner, whitening emultion SPF 15, dan night whitening cream + AHA.
H.    Tea Tree Series
I.       Beautycal Series: pore minimizing wash & tone, minimizing astringent, minimizing daily moisturizer, minimizing night serum, minimizing soft mask.
J.       Body lotion.

KEBIJAKAN PROMOSI
Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa telah diprogram dikomunikasikan dengan sistem yang baik. Mengkomunikasikan program perusahaan kepada masyarakat konsumen dapat dilakukan dengan empat variabel, yaitu :
1.      Periklanan : Bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2.      Personal selling: Presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.
3.      Publisitas: Pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
4.      Promosi penjualan : Kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.
Sebagai perusahaan yang menggunakan Personal Selling atau lebih cenderung Multi Level Marketing. Keputusan Sophie Martin tentang bauran promosi mencakup : Penyampaian pesan, penerimaan pesan dari media yang digunakan, tanggapan dan umpan balik serta gangguan. Untuk itu sebelum keputusan bauran promosi ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi khalayak yang dijadikan sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan sasaran promosi dan menyeleksi media yang digunakan. Selanjutnya pelaksanaan promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu dan dievaluasi.
Tentunya kebijaksanaan pemasaran yang di susun oleh Sophie Martin memperhatikan peran atau kondisinya dalam dunia bisnis, yaitu apakah dalam dunia bisnis tergolong perusahaan pemimpin, penantang, pengikut atau menggarap relung pasar. Sebab kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan mempengaruhi tantangan yang dihadapi. Misalnya tantangan yang dihadapi perusahaan yang tergolong pemimpin pasar adalah melindungi pasar yang dikuasai, memperluas pasar dan mengembangkan market share. Tentunya karena perbedaan permasalahan atau tantangan yang dihadapi akan menyebabkan strateginya juga akan bebeda. Sophie Martin memutuskan untuk memasuki pasar internasional, maka perlu di susun suatu cara yang sistematis mengenai keputusan keikutsertaan tersebut. Hal ini disebabkan pasar internasional mengandung resiko yang tidak sama dibandingkan dengan pasar domestik yang disebabkan kurangnya pengalaman, kebiasaan yang berbeda, hukum yang berbeda dan lain-lain.
Untuk itu langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami sistem perdagangan internasional, hukum, politik, lingkungan ekonomi dan budaya pasar yang di tuju. Kemudian ditentukan besarnya penjualan untuk pasar internasional yang didinginkan, negara tujuan dan pasar yang dituju negara tersebut. Langkah selanjutnya adalah menentukan cara untuk memasuki pasar yang dituju tersebut.
Memasuki pasar internasional dapat dilakukan dengan, berbagai cara antara lain dengan cara ekspor, usaha patungan dan penanaman modal langsung. Tentunya cara mana yang dipilih tergantung pada penilaian yang mana yang paling memungkinkan, yaitu setelah memperhatikan pelaksanaan ekonomi dari negara yang dituju. Dan langkah terakhir adalah membentuk organisasi yang efektif untuk mendukung kebijaksanaan memasuki pasar internasional tersebut. Sedangkan pada tahapan meyakinkan, pemesanan dan pemesanan ulang manajemen dari Sophie Martin menekankan pada kebijakan penjualan personal, karena pada tahapan tersebut diperlukan pendekatan yang lebih pribadi kepada konsumen sasaran.Tahapan siklus kehidupan produk, mulai dari tahapan perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan, memerlukan kegiatan promosi yang berbeda. Pada tahap perkenalan dan kedewasaan, Sophie Martin merasa penting untuk menginformasikan keberadaan produk barunya atau produk hasil inovasi baru, modifikasi atau pembedaan produknya dari produk pesaing kepada konsumen. Karena itu, kegiatan periklanan yang bisa mencakup daerah yang luas dan menjadi sasaran potensial mungkin efektif diterapkan perusahaan. Namun pada tahap pertumbuhan dan penurunan, kegiatan promosi penjualan bisa diterapkan untuk menunjang fokus strategi pemasaran yang lebih menekankan pada kebijakan kegiatan distribusi dan penetapan harga. Oleh sebab itu Sophie Martin menjalankan bisnisnya seperti uraian di bawah ini.

HARGA JUAL
Harga jual produk ditentukan oleh perusahaan dan pembeli produk dari perusahaan atau tempat-tempat yang dituju oleh perusahaan, harus dengan pembayaran secara tunai. Member tidak diperbolehkan menjual produk dengan harga yang lebih rendah atau lebih tinggi dari harga yang telah ditentukan oleh perusahaan. Tujuannya agar tidak terjadi persaingan harga produk antara perusahaan dan member.

PELAKSANAAN PEMASARAN
Strategi pemasaran yang disusun tentu akan di uji dalam pelaksanaan untuk mengetahui tepat atau tidak yang ditetapkan tersebut, Hal ini akan tercermin dari tingkat penjualan, market share yang dikuasai dan dan biaya yang dikorbankan. Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan strategi pemasaran yang disusun, maka dibutuhkan kesiapan organisasi perusahaan dan pelaksanaannya. Dalam rangka itu, perlu dibuat kerangka organisasi yang jelas, efisien dan memuaskan bagi personalianya. Selanjutnya personalia organisasi harus diseleksi dengan baik untuk mendapatkan tenaga yang benar-henar berkualitas, terampil dan mempunyai kemampuan.

PENGENDALIAN PEMASARAN
Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat dipastikan menjadi kenyataan. Karena ada unsur ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi yang di susun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan dengan membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil yang tidak sama, baik terlalu besar di atas target, merupakan penyimpangan yang perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan agar dapat diketahui kemajuan peiaksanaan, hambatan yang ditemui oleh faktor penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di samping itu akan dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan, penyebabnya untuk selanjutnya di buat tindakan perbaikan.

Sumber : http://dannyvinic.wordpress.com/2010/12/05/analisis-e-commerce-shopie-martin/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar