Kamis, 05 April 2012

Detik Detik Kematian Dewo (RGS)

Selasa, 6 April 2012.
Pagi saat itu menjelang gelap karena awan mulai merapat bertandakan akan hujan. kala itu saya mendapatkan jadwal kuliah pagi, jadi saya berangkat pagi dan pulang siang hari. saat pulang saya dikejutkan dengan keberadaan dewo yang tiada, aneh tetapi saat di lihat disekeliling ternyata mama dan papa juga tiada. makin aneh? ku langsung mencari nenek dan ku bertanya.
"dewo mana ne? mama? papa?" nada panik
"dewo ke rumah sakit sama mama dan papa, katanya mau ngecek lagi. semalem kan dewo kumat lagi" ujarnya.

tak lama kemudian mereka semua pulang dari rumah sakit. lalu dewo di baringkan di tempat tidur tanda kelelahan. kemudian dewo melepaskan celana seperti hal biasanya karena gerah.
dewo berkata sambil mencari posisi yg enak untuk tidur, dia bilang "mah, dewo mau bobo."
aku tersentak sesaat, mulai perasaan aneh menghantuiku. "yaudah dewo bobo aja" sahut mama menembus kesunyian.

waktu menandakan jam hampir pukul 3, tandanya saya harus melatih basket. sebelumnya saya berbincang bincang bersama mama.
"mah, ko dewo tumben yah pamit tidur?" kataku
"iya mas, cape banget kali dia." kata mama
"emangnya tadi ngapain?"tanyaku lagi
"tadi ke rumah sakit, kata dokternya disuruh opname aja."jawabnya
"kok di opname, padahal cuma batuk batuk aja kaan,. semoga sembuh dah"
mama hanya terdiam saja dan mengambil handphonenya untuk membalas pesan teman temannya yang tak sempat dibalas.

akhirnya aku berangkat melatih, terus..... terus....
sesampainya di rumah, kondisi rumah seolah panik. aku tak mengerti, aku melihat dewo menahan sakit dengan batuk yang tertahan dan bibirnya membiru tanda oksigen tak sempurna diserap. aku yang baru pulang merasa bingung, melihat baju berserakan di lantai. akhirnya aku memutuskan untuk menyetrika pakaian tersebut. kemudian dewo di bawa oleh mama keluar bersama papa.
"mama mau kemana?"tanyaku.
"mau ke dokter lagi, dewo ngedrop lagi"jawabnya panik.
pikir ku mungkin dewo akan diajak ke rumah sakit terdekat, ternyata dewo dibawa ke rumah sakit yang jauh.

singkat cerita, tak ada kabar dari mama. makin malam jam berdetak. hati gemetar. tak kuasa aku menahan, aku bersujud pada ALLAH supaya diberikan hidayah dan petunjuk. suasana rumah semakin mistis dan menegangkan. suara burung burung yang dianggap nenek adalah pertanda buruk itu makin membuah suasana rumah semakin tak karuan.
saya beranikan diri unutk mengirim pesan ke mama agar dapat mengetahui keadaan dewo, lama mama membalas. mama bilang dewo harus di infus melalui hidung. kemudian saya mulai reda karena sudah ada di ruang rawat.tak lama aku mengirim pesan ke mama lagi, tak disangka jawaban tak mengenakan. dewo harus dibawa ke ICU. mulai panik lalu aku mengirim pesan bahwa aku terus mengirim doa buat ade ku tercinta.

hening malam dan angin terus saja berlalu, solah memberi kabar yang membuat aku harus merasakan ketegangannya. akhirnya saya putusin buat mengirim pesan ke sahabat terdekat saya. anwar namanya. dia langsung ke rumah saya. kira kira tengah malam saat itu. saya menceritakan semuanya ke dia dan dia membuat aku sedikit tenang dengan perilakunya.

dering telpon berbunyi di antara keheningan kami berdua. ku lihat LCD ternyata mama telpon. langsung saja saya mendadak tak kuat dan berfirasat tak mengenakan. kemudain anwar meyakinkan bahwa aku harus mengangkatnya.
"halo" kata mama
"iya halo" sahutku
"mas ganis, mas. sabar yah mas. ademu telah tiada." timpanya
"innalillahi" kataku
kemudian anwar langsung mengusap pundakku dan menyuruhku untuk sabar.
"bilangin nenek pelan pelan yah mas" lanjutnya.
kemudian telpon berhenti.

tak lama dari berbagai penjuru rumah langsung keluar, sepertinya mereka tau kabar ini langsung dari mama. banyak yang menanyakan semua kepadaku, lalu kemudian mereka yang bilang kepada nenek. triakan histeris nenek membangunkan banyak warga, tak sangka dan tak menyangka. nenek sangat lepas kontrol. dia berbicara sendiri. tak terbayang suasana sedih dan haru yang besar. tetangga berkumpul di halaman dan saya menyuruh anwar untuk pulang agar mengambil sarung atau celana panjang. setelah tiu, rekan tetangga saya pada langsung memeluk saya agar saya diberi ketabahan. kami semua menangis, menangis selayaknya tangisan.

[yang terjadi di rumah sakit]
saat masuk pada UGD dewo mulai diperiksa, mama dan papa berdoa dalam hati  terus menerus tanpa henti.
kemudian sodara saya yang berada di cawang datang untuk dapat mengetahui keadaan dewo. suasana mulai sedih. dewo keluar dari UGD kemudian masuk ke ruang rawat. disana dewo tak mau berbaring. dia hanya ingin duduk saja. kemudian dokter memasangkan alat alat yang di butuhkan yaitu infusan. ternyata dewo menolak infusan tersebut dan menariknya sendiri pastinya dibantu. lalu dewo mulai bicara bicara sendiri ditemani papa dan mama yang menyahut perkataannya.
"mah, udah pada kumpul semua? kata dewo
"iya nih, nanti pada mau dateng ke rumah. makanya dewo sembuh dong." sahut mama
"bude? bule? " tanyanya lagi
"udah ada dirumah." jawab mama.
kemudian tiba tiba kolep terjadi, mendadak dewo tak bernafas. kemudian langsung memanggil dokter. kemudian suasana normal kembali. sekarang dewo tiduran. mama merasa rada tenang, lalu bude menyuruh mama untuk solat sedangkan bude menemani dewo.

"wo, kalo dewo sembuh nanti mba puput dan mba reina mau ke rumah? mau maen sama dewo" bisik bude ke dewo
dewo hanya merespon dengan gerakan saja, dia mulai merasakan sakit kembali. kemudian bude langsung memanggil dokter untuk diperiksa lagi, mama langsung dibilangin sama bude juga.
kemudian dewo duduk lagi,.
"bu, anak ibu harus dibawa ke ICU?" kata dokter.
"ya sudah dok, tidak apa apa." jawab mama.
lalu dewo menunjuk ke arah pintu.
"dewo liat apa? kata suster.
papa langsung ngeliat ke arah pintu yang di tunjuk oleh dewo.
lalu dewo kembali seperti itu, tidur dan sebelum dibawa ke ICU dewo mulai terlihat membiru. matanya mulai tak nampak jelas, mata mebalik kebelakang. saat itulah dewo meninggal dunia. suasan sedih mulai menggila, mama tak percaya tetapi itulah yang terjadi. lalu dokter memutuskan bahwa ananda raden ganda sadewo (dewo) meninggal pada tanggal 7 maret 2012 pukul 00.02.


catatan :
- mungkin saat dewo pamit tidur itu adalah siakp yang menandakan dia pamit kepada saya. kata kata itu yg saya dengar terakhir kali darinya.
-suara burung itu ternayta benar benar menandakan bahwa kabar buruk terjadi. dan itu dipercayai oleh nenek.
-dewo menunjuk ke arah pintu menandakan bahwa malikat pencabut nyawa (ijrail) ingin menjemputnya. dia menampakkan diri hanya kepada dewo.
-dewo lahir hari rabu 5 april 2000 dan meninggal di hari rabu 7 maret 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar